Jikaceteris paribus tidak berlaku atau dalam kata lain faktor-faktor lain yang dianggap konstan mengalami perubahan, maka akan terjadi perubahan permintaan atau akan terjadi pergeseran kurva. Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi permintaan antara lain: A. Harga Barang Lain yang Mempunyai Hubungan Erat. Oleh Titien Suprihatien, Guru SMPN 11 Batanghari, Jambi - Benda yang ada di sekitar kita senantiasa mengalami perubahan. Baik perubahan yang bisa langsung dapat diamati atau perubahan yang terjadi perlahan dalam waktu yang relatif lama. Ada dua macam perubahan yang terjadi, yaitu perubahan fisika dan perubahan kimia. Perubahan ini terjadi berdasarkan sifat fisik suatu materi. Sifat fisika dan kimia Sifat fisik suatu materi terbagi dua yaitu sifat fisika dan sifat kimia. Sifat fisika suatu zat adalah sifat yang berhubungan dengan sifat fisik zat tersebut. Baca juga Apa Bedanya Sifat Fisika dan Sifat Kimia? Sedangkan, sifat kimia suatu zat adalah sifat yang berkaitan dengan tingkat kesulitannya untuk berreaksi secara kimia. Sifat fisika dan kimia suatu zat antara lain Sifat fisika Sifat kimia Warna Bau Kekerasan Titik didih Titik beku Titik leleh Daya hantar Ukuran partikel Massa jenis Mudah membusuk Mudah terbakar Mudah meledak Mudah berkarat Beracun Perubahan fisika Perubahan Fisika adalah perubahan yang terjadi pada suatu zat, namun tidak menyebabkan terbentuk zat baru dan bersifat reversible. Perubahan wujud yang terjadi pada suatu zat seperti menguap, mencair, meleleh, membeku, menyublim, melebur dan mendidih merupakan perubahan fisika. Contoh perubahan fisika, yaitu es mencair, air menguap, uap air mengembun, lilin meleleh, gula larut dalam air, garam yang larut dalam air dan masih banyak yang lainnya. Baca juga 3 Hakikat Ilmu Fisika dan Penerapannya Perubahan kimia Perubahan kimia merupakan perubahan zat yang menyebabkan terjadinya zat baru yang memiliki sifat berbeda dari zat penyusun atau zat asalnya dan bersifat irreversible. Zat baru yang terbentuk ini terjadi karena adanya perubahan komposisi materi, karena penggabungan atau penguraian zat. Beberapa contoh perubahan kimia, yakni Kayu yang dibakar. Kayu mengandung selulosa, jika kayu dibakar maka akan menjadi arang yang merupakan karbon. Besi yang berkarat. Sebelum berkarat besi merupakan unsur Fe, namun setelah bereaksi dengan oksigen dan air besi akan berubah menjadi yang berwarna coklat kemerahan. Berbagai proses yang terjadi dalam tubuh kit a seperti Proses pencernaan, pernafasan, ekskresi ataupun proses reproduksi. Fermentasi yang menyebabkan singkong menjadi tape Buah yang mentah menjadi masak Nasi yang basi Sampah yang membusuk Susu menjadi masam Kendaraan yang berjalan karena adanya bahan bakar Petasan yang meledak Baca juga Energi Potensial Definisi, Jenis, dan Rumus Fisika Ciri-ciri perubahan kimia Ciri perubahan kimia adalah terbentuknya zat baru, gas dan endapan, serta terjadi perubahan pada warna dan suhu serta bersifat irreversible atau tidak dapat dikembalikan. Contoh reaksi yang menyebabkan terbentuknya gas Magnesium + Asam klorida → Magnesium klorida + gas hidrogen Mg + HCl → MgCl2 + H2 Gas yang terbentuk pada reaksi antara Magnesium dan Asam klorida ditandai dengan terbentuknya gelembung-gelembung yang merupakan gas hidrogen. Contoh reaksi pembentukan endapan Reaksi ini dikenal dengan reaksi pengendapan yang menyebabkan terbentuknya zat padat. Contohnya Barium Klorida + Natrium sulfat → endapan putih Barium sulfat + Natrium klorida BaCl2 + Na2SO4 → BaSO4 + 2 NaCl Perubahan warna Salah satu ciri perubahan kimia adalah terjadinya perubahan warna. Perubahan warna ini bisa disebabkan oleh perubahan komposisi atau terbentuknya zat baru yang kemungkinan memiliki warna berbeda. Contoh reaksi yang menyebankan terjadinya perubahan warna adalah reaksi antara tembaga sulfat yang berwarna putih dengan air. Apabila tembaga sulfat ditambah air maka warnanya akan berubaha menjadi biru. Hal ini disebabkan karena terbentuk senyawa baru . Dengan reaksi + → Baca juga Definisi Usaha dan Daya dalam Fisika Perubahan suhu Perubahan kimia yang terjadi terkadang disertai perubahan suhu. Perubahan tersebut bisa menyebabkan suhu naik atau juga bisa menyebabkan suhu menurun. Contoh ketika kembang api dibakar, maka akan terjadi perubahan suhu dan menghasilkan cahaya. Bahan bakar yang dikandung kembang api akan pecah saat terjadi oksidasi dan melepaskan sejumlah energi yang sebagiannya adalah energi panas. Manfaat perubahan fisika dan kimia dalam kehidupan Perubahan fisika maupun perubahan kimia sama-sama memiliki manfaat dalam kehidupan. Seperti Manfaat perubahan fisika Membuat es batu untuk mendinginkan minuman Menjemur pakaian agar kering Membuat perabotan dari kayu Merebus air Memotong sesuatu Baca juga Soal UAS IPA Perubahan Kimia dan Perubahan Fisika Manfaat perubahan kimia Memasak makanan dengan kayu atau bahan bakar Membuat donat Membuat tape Menghidupkan korek api Berbagai proses yang terjadi dalam tubuh makhluk hidup Terdapat banyak sekali manfaat perubahan fisika dan perubahan kimia lainnya dalam kehidupan sehari-hari. Dan tugas kita untuk mengamati setiap fenomena yang terjadi di Bumi. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
\n\n \nfaktor yang ikut menentukan perubahan
Pendapatankonsumen adalah faktor yang sangat penting di dalam menentukan permintaan terhadap beberapa jenis barang jika pendapatan konsumen meningkat, berarti juga daya beli meningkat. Banyak saja, seandainya kaliam memiliki banyak uang, tentu saja kalian ingin membelanjakan uang tersebut dan tidak memperdulikan tinggi rendahnya harga.
Manajemen Perubahan adalah upaya yang dilakukan untuk mengelola akibat-akibat yang ditimbulkan karena terjadinya perubahan dalam organisasi Tampubolon, 2019, hlm. 34. Perubahan memiliki manfaat besar bagi kelangsungan hidup suatu organisasi. Tanpa adanya perubahan, dapat dipastikan bahwa usia organisasi tidak akan bertahan lama karena perubahan adalah satu-satunya hal yang tidak pernah berubah di muka bumi. Dengan demikian, setiap organisasi yang ingin bertahan lama harus mampu untuk beradaptasi dengan perubahan dan di sinilah change management atau manajemen perubahan memiliki peran. Sementara itu, menurut Potts & LaMarsh dalam Kusworo, 2019, hlm. 125 manajemen perubahan adalah suatu proses secara sistematis dalam menerapkan pengetahuan, sarana dan sumber daya yang diperlukan untuk memengaruhi perubahan pada orang yang akan terkena dampak dari proses tersebut Potts & LaMarsh, 2004, hlm. 116 dalam Kusworo, 2019, hlm. . Dalam organisasi tentunya “orang” ini mengacu pada semua anggota organisasi tanpa kecuali. Definisi ini secara implisit menekankan bahwa manajemen perubahan amatlah terikat pada sumber daya manusia organisasi sebagai agen perubahan utama. Selanjutnya, menurut Arisman 2019, hlm. 6 manajemen perubahan adalah wujud pendekatan melalui suatu proses untuk mengubah individu, tim, dan organisasi menuju kondisi masa depan yang lebih baik. Dengan demikian tidak hanya anggota organisasi saja yang diharapkan mampu berubah dan beradaptasi dengan perubahan, melainkan organisasinya sendiri termasuk birokrasi hingga aturan, budaya dan aspek lain yang melekat di dalamnya. Perubahan sejatinya merupakan salah satu faktor yang selalu menyelubungi organisasi. Perubahan-perubahan ini dapat terjadi karena sebab-sebab yang berasal dari dalam maupun dari luar organisasi tersebut. Terdapat tiga tipe perubahan yang berbeda, di mana setiap tipe memerlukan strategi manajemen perubahan yang berbeda pula dan tiga tip perubahan tersebut meliputi Perubahan Rutin, di mana telah direncanakan dan dibangun melalui proses organisasi; Perubahan Peningkatan, yang mencakup keuntungan atau nilai yang telah dicapai organisasi; dan Perubahan Inovatif, yang mencakup cara bagaimana organisasi memberikan pelayanannya. Dapat disimpulkan bahwa apa itu manajemen perubahan adalah pendekatan dan upaya untuk mengelola akibat-akibat yang ditimbulkan karena terjadinya perubahan baik dari perubahan rutin, peningkatan, maupun inovatif menuju kondisi yang lebih baik secara sistematis dengan menerapkan pengetahuan, sarana, dan sumber daya yang diperlukan untuk memengaruhi perubahan pada individu maupun organisasi yang sedang dikelola perubahannya. Tujuan Perubahan Menurut Reksohadiprojo &Handoko dalam Kusworo, 2019, hlm. 125 tujuan utama dilakukannya manajemen perubahan pada suatu organisasi adalah sebagai berikut. Perubahan yang mana suatu organisasi menyesuaikan diri dengan lingkungan eksternalnya; dan Perubahan pola-pola perilaku karyawannya. Oleh karena suatu organisasi tidak sepenuhnya mengendalikan lingkungan eksternalnya, maka harus secara kontinu manajer melakukan perubahan-perubahan organisasional internal sehingga dapat menangani secara efektif tantangan-tantangan yang timbul akibat meningkatnya persaingan inovasi teknologis, pembaruan peraturan-peraturan pemerintah dan berbagai tekanan permintaan sosial. Tanggapan-tanggapan organisasional terhadap tekanan-tekanan tersebut dapat dibedakan sebagai proses reaktif perubahan-perubahan dilakukan terhadap peristiwa-peristiwa yang tidak diantisipasi meskipun peristiwa proaktif perubahan-perubahan dilakukan sebagai antisipasi terhadap kejadian-kejadian pada masa yang akan datang meskipun proses reaktif sulit dilakukan, namun organisasi harus memahami pentingnya proses tersebut dan menggunakannya untuk memengaruhi lingkungan, dan tidak hanya bereaksi terhadap peristiwa-peristiwa yang telah terjadi. Hal ini merupakan faktor pembeda utama antara organisasi-organisasi yang menjadi “pemimpin” dan organisasi-organisasi yang menjadi “pengikut” dalam lingkungan industri. Sementara itu, menurut Kusworo 2019, hlm. 2019 setidaknya terdapat tiga tujuan manajemen perubahan yang menjadi dasar dari perubahan di dalam organisasi yang di antaranya adalah sebagai berikut. Untuk mempertahankan kerberlangsungan hidup organisasi, baik itu jangkan pendek maupun jangka panjang. Untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi di lingkungan eksternal tuntutan masyarakat akan pelayanan publik yang prima, perubahan teknologi dan peralatan, kebijakan baru dan lainnya. Untuk memperbaiki efektivitas organisasi agar dapat berdaya saing global. Upaya ini termasuk perbaikan efektivitas pegawai, perbaikan sistem dan struktur organisasi, dan implementasi strategi organisasi. Proses Manajemen Perubahan Suatu perubahan terjadi melalui proses atau tahapan-tahapan yang cenderung teratur. Menurut Tampubolon 2019, hlm. 34 proses atau tahap-tahap manajemen perubahan ada empat, yakni sebagai berikut. Tahap 1 Identifikasi Perubahan Merupakan tahap identifikasi perubahan, diharapkan seseorang dapat mengenal perubahan apa yang akan dilakukan /terjadi. Dalam tahap ini seseorang atau kelompok dapat mengenal kebutuhan perubahan dan mengidentifikasi tipe perubahan. Tahap 2 Perencanaan Perubahan Pada tahap ini harus dianalisis mengenai diagnostik situasional teknik, pemilihan strategi umum, dan pemilihan. Dalam proses ini perlu dipertimbangkan adanya faktor pendukung sehingga perubahan dapat terjadi dengan baik. Tahap 3 Implementasi Perubahan Merupakan tahap implementasi perubahan di mana terjadi proses pencairan, perubahan dan pembekuan yang diharapkan. Apabila suatu perubahan sedang terjadi kemungkinan timbul masalah. Untuk itu perlu dilakukan monitoring Tahap 4 Evaluasi dan Umpan Balik Untuk melakukan evaluasi diperlukan data, oleh karena itu dalam tahap ini dilakukan pengumpulan data dan evaluasi data tersebut. Hasil evaluasi ini dapat di umpan balik kepada tahap 1 sehingga memberi dampak pada perubahan yang diinginkan berikutnya. Pelaku Perubahan Agent of Change Setidak-tidaknya terdapat tiga pelaku utama perubahan yang bisa berperan dalam setiap proses perubahan yang di antaranya adalah sebagai berikut. Para pelaku perubahan dengan kekuasaan resmi legitimacy of change adalah mereka yang memiliki kekuasaan yang diakui secara formal dan dianggap sah. Para pendorong dan penganjur timbulnya perubahan instigators of change adalah mereka yang memandang perlunya perubahan karena telah membandingkan dan melihat sesuatu yang baik di tempat lain, seperti mereka yang baru kembali dari studi banding. Para fasilitator perubahan facilitator of change adalah mereka yang memiliki kewibawaan dan diakui serta dikenal sebagai pemimpin informal yang memudahkan serta melicinkan proses timbulnya perubahan Tampubolon, 2019, hlm. 39. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perubahan Menurut Tapumbolon 2019, hlm. 38 beragam faktor yang mempengaruhi perubahan di antaranya adalah sebagai berikut. Pengetahuan Pengetahuan merupakan unsur pokok bagi setiap anggota organisasi untuk mengubah perilakunya dalam mengerjakan sesuatu. Semakin tinggi tingkat pengetahuan anggota organisasi semakin mudah dia untuk mengikuti perubahan sesuai dengan tugasnya. Karena itu pengetahuan ditempatkan secara strategis sebagai salah satu syarat penting bagi kemajuan perilaku anggota organisasi. Anggota organisasi yang hanya menggunakan pengetahuan yang sekedarnya akan semakin tertinggal kinerjanya dibanding anggota organisasi yang selalu menambah pengetahuannya yang baru. Keterampilan Keterampilan, baik fisik maupun non-fisik, merupakan kemampuan seseorang yang diperlukan untuk melaksanakan suatu pekerjaan baru. Keterampilan fisik dibutuhkan untuk pekerjaan-pekerjaan fisik, misalnya mengoperasikan komputer, mesin produksi dsb. Keterampilan non-fisik dibutuhkan untuk mendapatkan sesuatu yang sudah jadi. Misalnya kemampuan memimpin rapat, membangun komunikasi, dan mengelola hubungan dengan para pelanggan secara efektif. Jadi di situ terdapat hubungan antara proses dan keterampilan komunikasi antarpersonal. Keterampilan lebih sulit untuk diubah atau dikembangkan ketimbang pengetahuan. Perubahan keterampilan sangat terkait dengan pola perilaku naluri insting. Proses perubahan respons insting anggota organisasi membutuhkan waktu relatif cukup panjang karena faktor kebiasaan apalagi budaya tidak mudah untuk diubah. Kepercayaan Kepercayaan anggota organisasi menentukan sikapnya dalam menggunakan pengetahuan dan keterampilannya untuk mengerjakan sesuatu. Boleh jadi anggota organisasi diberikan pengetahuan dan keterampilan baru dengan cara berbeda. Namun hal itu dipengaruhi oleh kepercayaan yang dimilikinya apakah pengetahuan dan keterampilan yang diterimanya akan berguna atau tidak. Dengan kata lain suatu kepercayaan relatif sulit untuk diubah. Jadi kalau ingin melatih anggota organisasi harus diketahui dahulu kepercayaan yang dimiliki anggota organisasi sekurang-kurangnya tentang aspek persepsi dari kegunaan suatu pelatihan. Lingkungan Suatu lingkungan organisasi mempengaruhi perilaku anggota organisasi apakah melalui pemberian penghargaan atas perilaku yang diinginkan ataukah dengan mengoreksi perilaku yang tidak diinginkan. Lingkungan organisasi seperti keteladanan pimpinan dan model kepemimpinan serta masa depan organisasi yang cerah akan berpengaruh pada derajat dan mutu perubahan perilaku anggota organisasi. “Apa yang organisasi berikan pada anggota organisasi dan apa pula yang organisasi dapatkan”. Keberhasilan organisasi sangat ditentukan oleh apa yang bisa diberikan organisasi kepada anggota organisasinya. Semakin tinggi kadar insentif yang diberikan semakin efektif terjadinya perubahan perilaku anggota organisasinya. Sebaliknya organisasi yang tidak efektif atau gagal cenderung akan menciptakan perubahan perilaku yang juga tidak efektif. Tujuan organisasi Tujuan organisasi ditentukan oleh kepercayaan kolektif dari para pimpinan organisasi dan ini menciptakan lingkungan tertentu. Selain itu tujuan merupakan turunan dari visi masa depan dan sistem nilai organisasi. Pemimpin organisasi yang memiliki visi dan tujuan yang jelas akan menciptakan lingkungan yang mendorong perilaku produktif. Sebaliknya hanya akan menciptakan kebingungan di kalangan anggota organisasi. Model-Model Manajemen Perubahan Lantas seperti apa langkah konkret dari manajemen perubahan? Terdapat beberapa model manajemen perubahan yang berisi prinsip dan langkah-langkah untuk melakukan suatu pengelolaan perubahan dalam suatu organisasi. Beberapa model-model manajemen perubahan adalah sebagai berikut. Model Kurt Lewin Manajemen perubahan organisasi yang dikemukakan oleh Kurt Lewin menggunakan konsep ilmu fisika dan teknik, di mana suatu benda misalnya besi, bila akan diubah bentuknya, maka harus dicairkan unfreezing terlebih dulu agar mudah dibentuk Arisman, 2019, hlm. 15. Setelah benda yang akan dibentuk dicairkan maka, selanjutnya dimasukkan dalam cetakan sehingga diharapkan diperoleh bentuk baru seperti yang diinginkan. Setelah besi cair dimasukkan dalam cetakan change, maka selanjutnya didinginkan refreezing sehingga akan diperoleh bentuk baru yang permanen. Berdasarkan konsep tersebut, langkah-langkah manajemen perubahan yang dikemukakan oleh Kurt Lewin adalah sebagai berikut. Pada tahap pertama, dinamakan tahap unfreezing yaitu tahap pencairan. Pada tahap “pencairan” dalam organisasi, kegiatan yang dilakukan adalah dengan identifies the needs for change, increasing the driving force to change; reducing the resisting force to change. Pada tahap ini yang dilakukan pimpinan adalah menjelaskan tentang arti pentingnya perubahan, memperkuat dorongan untuk berubah, dan mengurangi hambatan perubahan. Pada tahap kedua dinamakan tahap change atau tahap mengubah. Pada tahap ini yang dilakukan adalah mengubah individual component komponen individu, group components komponen kelompok, structural component komponen struktur. Pada tahap ketiga dinamakan tahap refreezing atau tahap pembekuan atau tahap pemeliharaan agar perubahan yang terjadi bisa lebih permanen. Pada tahap ini yang dilakukan adalah, reinforcing the newly learned behavior memberi dorongan kepada perilaku baru finding “fit” between organizational components penyesuaikan antarkomponen organisasi, maintaining “fits” between organizational components, memelihara antar komponen organisasi yang telah sesuai Arisman, 2019, hlm. 17. Model Lesley Partridge Partridge mengungkapkan bahwa perubahan dapat dilakukan sesederhana dengan menjawab beberapa pertanyaan utama yang menyangkut perubahan itu sendiri. Pertanyaan-pertanyaan tersebut meliputi Where are we now? Di mana kita sekarang?. Where do we want to go? Ke arah mana kita akan menuju?. How can we get there? Bagaimana caranya kita bisa ke sana?. What dia we achieve? Apa yang telah kita capai?. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing langkah manajemen perubahan dengan model Lesley Partrige. Where are we now? Seperti telah dikemukakan bahwa, manajemen perubahan adalah proses pengelolaan sumber daya untuk membawa organisasi pada keadaan sekarang menuju keadaan baru yang diharapkan. Oleh karena itu dalam melekukan manajemen perubahan, maka harus tahu “di mana kita sekarang?”. Maksud dari pertanyaan tersebut agar pimpinan organisasi memastikan dengan fakta yang objektif sebenar-benarnya dan up to date, tentang kondisi riil saat ini. Where do we want to go? Setelah kondisi saat ini diketahui berdasarkan data yang akurat, obyektif dan up to date, maka tahap berikutnya adalah menetapkan ke arah mana kita akan menuju where do we want to go. Dengan demikian, arah perubahan itu adalah menjawab pertanyaan ke arah mana kita akan menuju. Secara teoritis untuk menentukan arah yang realistik dapat dilakukan dengan analisis SWOT strength/kekuatan; weakness/kelemahan; opportunity/peluang; dan threat hambatan/ancaman. How can we get there? Setelah kondisi awal dan kondisi yang dituju sudah di ketahui, maka langkah selanjutnya adalah menentukan strategi atau cara untuk mencapainya. Secara teoritis cara yang digunakan untuk mencapai adalah dengan memperkuat dorongan, dan mengurangi hambatan. What did we achieve? Langkah ke empat dari manajemen perubahan menurut Lesley Partridge adalah menjawab pertanyaan what did we acheve. Untuk menjawab pertanyaan tersebut dilakukan melalui monitoring dan evaluasi. Monitoring digunakan untuk mengetahui seberapa jauh program-program perubahan yang telah direncanakan tercapai, dan evaluasi digunakan untuk mengetahui seberapa tinggi tujuan program dapat tercapai Arisman, 2019, hlm. 21. Model Mike Green Menurut Mike Green, dalam suatu perubahan, hal utama yang perlu diubah adalah mindset pola pikir, culture budaya, dan leadership kepemimpinan. Langkah-langkah perubahan dari model perubahan Mike Green yang bertumpu pada perubahan pola pikir, budaya kebiasaan, serta kepemimpinan tersebut adalah sebagai berikut. Orientasi Merupakan kegiatan untuk menentukan arah ke mana perubahan akan dilakukan. Organisasi Adalah pengaturan orang-orang yang akan melaksanakan perubahan, job deskripsi job desc/deskripsi tugas setiap orang dan strategi untuk melaksanakan perubahan. Mobilisasi Merupakan proses kegiatan memotivasi, menggerakkan, mengarahkan dan memfasilitasi orang-orang yang telah ditetapkan agar dapat bekerja sesuai dengan job deskripsi yang telah dibuat untuk melaksanakan perubahan. Implementasi Adalah suatu proses kegiatan untuk melaksanakan perubahan. Rencana perubahan yang telah dibuat dicoba diimplementasikan. Transisi Adalah kegiatan mengelola agar orang-orang telah melaksanakan perubahan tetap melanjutkan dalam melaksanakan perubahan dan tidak kembali pada posisi semula. Integrasi Adalah menggabungkan semua perubahan dalam suatu bentuk baru yang utuh, sehingga tujuan perubahan tercapai secara efektif dan efisien Arisman, 2019, hlm. 18. Model ADKAR Proci dalam Arisman, 2019, hlm. 19 mengembangkan manajemen perubahan sederhana namun efisien yang diberi nama ADKAR, yang merupakan singkatan dari awareness keasadaran, desire keinginan, knowledge pengetahuan, ability kemampuan, dan reinforcement penguatan. Langkah-langkah manajemen perubahan model ADKAR adalah sebagai berikut. Awareness Pimpinan meningkatkan kesadaran para anggotanya tentang pentingnya dan rencana perubahan yang akan dilakukan. Desire Pimpinan mengajak dan mendorong para anggotanya agar mau mendukung dan melaksanakan perubahan. Knowledge para anggota organisasi ditingkatkan pengetahuan agar memiliki bekal untuk melaksanakan perubahan yang telah ditentukan. Ability meningkatkan kemampuan para anggota agar dapat mengimplementasikan perubahan yang telah ditetapkan. Reinforcement pimpinan memberikan dorongan dan motivasi kepada seluruh anggota organisasi secara terus menerus agar hasil perubahan yang telah dicapai dapat dapat dijaga dan dipertahankan. Referensi Arisman. 2019. Manajemen perubahan. Jakarta BPSDM Hukum dan HAM. Kusworo. 2019. Manajemen konflik dan perubahan dalam organisasi. Sumedang Alqaprint Jatinangor. Tampubolon, 2019. Change management manajemen perubahan; individu, tim kerja, organisasi. Bogor Penerbit Mitra Wacana Media.
FaktorInternal Terjadinya Perubahan di Masyarakat. Faktor internal yang memengaruhi terjadinya perubahan sosial adalah konflik sosial, dinamika penduduk, penemuan baru, dan pemberontakan. Penjelasan lengkap mengenai faktor internal tersebut di antaranya sebagai berikut: ADVERTISEMENT. 1.
NilaiJawabanSoal/Petunjuk VARIABEL Faktor yang ikut menentukan perubahan FAKTOR ...eperti radium yang cenderung mengumpul di tulang; faktor distribusi; - awacemaran Fis nisbah keradioaktifan-jenis awal thd keradioaktifan-jenis akhir... DETERMINAN Faktor yang menentukan PENENTU Orang sesuatu yang menentukan guru merupakan faktor ~ dalam mencapai tujuan pendidikan; VARIASI ...nan dari satu populasi yang terjadi karena adanya faktor kebetulan; ... MASYARAKAT ...di suatu wilayah dengan batas-batas tertentu, dan faktor utama yang menjadi dasar adalah interaksi yang lebih besar di antara warga-warganya apabila d... AKOMODASI ...engan cara pemecahan pertentangan didasarkan atas faktor yang dapat meredakan konflik itu; 2 menyelesaikan pertentangan tanpa mengorbankan kepentingan... CAKRAM Alat untuk menyimpan data atau program, dalam perkomputeran; - Faraday cakram tembaga, dapat berputar pd poros tegak lurus cakram di titik pusatnya,... HAJIM Tukang pangkas rambut kewenangan; 4 kekuasaan untuk berbuat sesuatu karena telah ditentukan oleh kekuasaan yang benar atas sesuatu atau untuk menunt... DANA ... dana di luar anggaran; dana taktis - pendidikan faktor yang diperhatikan untuk menentukan jumlah asuransi jiwa yang diberikan sehingga dana untuk pe... EVOLUSI Perubahan secara berangsur-angsur KRUSIAL Menentukan TURUT Ikut SERTA Ikut, turut ... GEN Faktor keturunan NUNUT Ikut menumpang NEBENG Ikut Menumpang GRADASI Tingkat perubahan NIMBRUNG Ikut serta ANUT Ikut; contoh TRANSFORMASI Perubahan rupa AMENDEMEN Usul perubahan undang-undang SARAF Perubahan kata-kata SIMPATI Ikut bersedih EMPATI Ikut bersedih
FAKTORFAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN USAHA oleh Drs. R.B. Suharta, M.Pd. kegagalan tersebut berguna segali sebagai bahan pelajaran yang dapat membantu untuk menentukan pilihan dan cara-cara mengurusnya (Singgih, 1986 : 2). Tentu saja perubahan yang dialami oleh modal tetap tidak sesering yang terjadi pada modal kerja. Modal kerja Faktor-faktor yang dapat di ubah, mana faktor yang sulit di ubah Mengapa? Content of change faktor manajemen perubahan ini dapat diubah karna bersifat informasi, karena informasi akan selalu up to date setiap waktu dan setiap saat. People in Change Perubahan ini terjadi karena diri itu sendiri, ketika diri itu mau berubah maka proses perubahan itu dapat terjadi. Process of change Perubahan ini terjadi akibat adanya sebuah rencana atau pemikiran baru dan kebutuhan yang baru. Faktor yang sulit diubah ialah people in change karna perilaku seseorang biasanya sulit diubah untuk mencapai keberhasilan suatu program perubahan maka setiap orang harus siap dan mampu merubah perilakunya. Hal ini sangat bergantung pada apa yang mempengaruhi perilaku dan apa pula yang mendorong seseorang untuk berubah. Faktor faktor internal perilaku meliputi pengetahuan, keterampilan, kepercayaan atau keyakinan, lingkungan dan visi organisasi. Sementara faktor faktor pendorong seseorang untuk berubah adalah kesempatan memperoleh keuntungan nyata atau menhindari terjadinya kerugian pribadi Faktor yang sulit diubah ialah people in change karna perilaku seseorang biasanya sulit diubah. Persoalannya dan ini yang selalu muncul ada beberapa pihak yang enggan melakukan atau menolak perubahan. Bila anda gagal menangani orang-orang yang menolak perubahan tersebut, ini akan mengganggu program yang akan Anda kerjakan. Bahkan tidak tertutup kemungkinan program Anda gagal. Ada orang yang menolak perubahan, ada empat alasan utama mengapa orang menolak perubahan 1. Mereka takut kehilangan sesuatu yang berharga 2. Mereka gagal untuk memahami perubahan dan implikasinya 3. Mereka percaya bahwa perubahan tidak masuk akal 4. Cukup mereka memiliki toleransi yang rendah untuk perubahan Setiap organisasi cenderung memiliki motivasi yang kuat untuk berubah namun perlu memperhatikan ke tiga hal Komponen organisasi yang sering dijadikan adalah satu perubahan adalah struktur organisai. Perumusan dalam rumusan atau segi segi tertentu pda tujuan yang telah ditetapkan, Perubahan dalam misi yang hendak di emban, Perubahan dalam rumusan, sifat dan jenis tugas pokok, tugas dan kegiatan operasional, Perubahan dalam beban kerja yang dipikul oleh organisasi sebagai keseluruhan atau komponen komponen tertentu dari organisasi. Untuk di tahap pertama kita harus tau dimana kita berada, apakah itu membuat nyaman atau tidak, jika tidak lakukan perubahan yang membuat apapun yang kita lakukan merasa nyaman di tahap kedua ini ketika kita tidak bisa merasa nyaman dan tidak sesuai keinginan kita, maka harus melakukan perubahan pada diri sendiri dan yang terakhir di tahap ini aksi apa atau perilaku apa yang ingin anda buat untuk sebuah pencapaian tersebut. Syarat Perubahan 1. Work out where you are now Identify existing values and behavior patterns Organisasi harus mempunyai karakteristik utama yaitu, unit atau entitas social, beranggotakan minimal dua orang, mempunyai kegiatan yang terkoordinasi, teratur dan terstruktur, didirikan untuk mencapai tujuan tertentu, serta mempunyai identitas diri yang membedakan satu entitas dengan entitas lainnya. 2. Define where you need to be Define the desire culture Menciptakan Budaya Organisasi yang Etis Isu dan kekuatan suatu budaya memengaruhi etis organisasi dan perilaku etis para anggotanya. Kultur sebuah organisasi yang memiliki prioritas besar untuk menyusun standar etika tinggi adalah kultur yang tinggi toleransinya terhadap risiko tinggi, rendah hingga sedang dalam hal keagresifan, dan fokus pada sarana selain juga hasil. Para manajer dalam kultur semacam ini mendukung untuk mengambil risiko dan menantang berinovasi, menantang terlibat dalam persaingan yang tak terkendali, dan akan memberikan perhatian pada cara mencapai tujuan dan juga pada tujuan apa yang akan dicapai. 3. Do what you need to do to get there Implement organizational and behavioral changes to bring the desire culture into being Manajemen yang dapat dilakukan untuk menciptakan budaya yang lebih dapat dilakukan dengan praktik-praktik a. Menjadi model peran yang visible. Karyawan akan melihat perilaku manajemen puncak sebagai acuan standar untuk menentukan perilaku yang semestinya mereka ambil. Ketika manajemen senior mengambil jalan etis, hal ini memberi pesan positif untuk semua karyawan. b. Mengkomunikasikan harapan-harapan yang etis. Ambiguitas etika dapat diperkecil dengan membuat dan mengomunikasikan kode etik organisasi. Kode etik ini harus menentukan nilai-nilai organisasi utama dan berbagai aturan etis yang diharapkan akan dipatuhi para karyawan. c. Diberikan pelatihan etis. Seminar selenggarakan. Lokakarya, dan program-program pelatihan etis. Gunakan sesi-sesi pelatihan ini untuk mengatur standar penyelesaian organisasi, menjelaskan praktik-praktik yang diizinkan dan tidak menginstal dilema etika yang mungkin muncul. d. Berikan penghargaan atas tindakan etis dan berikan hukuman terhadap tindakan yang tidak etis. Penilaian terhadap para manajer harus menyetujui hal demi hal tentang keputusan yang cukup baik menurut kode etik organisasi. Penilaian harus melengkapi fasilitas yang dipakai untuk mencapai tujuan dan juga mencapai tujuan itu sendiri. Orang-orang yang mendukung etis harus mendapatkan penghargaan yang jelas dari atas. Sama pentingnya, tindakan tidak etis harus diganjar secara terbuka atau nyata. e. Minta izin. Organisasi perlu diskusi formal agar karyawan dapat membahas dilema-etika dan diskusi mengenai masalah etika tidak takut. Cara ini dapat memuat pembentukan konselor etis, badan pengawas ombudsmen, atau petugas etika Perubahan di masa kini perlu di kelola sehingga akan berdampak pada efektifitas kinerja organisasi. mengapa demikian? Perubahan dalam kegiatan ivestigatif dalam rangka analisa dan perumusan kebijaksanaan. Dalam rangka analisa dan perumusan kebijaksanaan, organisasi organisai modern melakukan kegiatan pengumpulan informasi. Perubahan dalam perumusan kebijaksanaan, hal ini berkaitan dengan manajemen dan gaya kepemimpinan para pemimpin organisasi Perubahan pengambilan keputusan sebagaimana halnya ini berkaitan dengan proses perumusan kebijaksanaan, proses pengambilan keputusan juga berkaitan dengan manajemen dan gaya kepemimpinan organisasi. Perubahan dalam perencanaan, berkaitan dengan kepekaan dan sikap dan tanggap terhadap perubahan perubahan yang terjadi dalam berbagai bidang diluar organisasi yang pengaruhnya dirasakan dalam pelaksanaan tugas dan fungsional organisasi. Perubahan dapat saja terjadi dengan atau perubahan dalam struktur organisasi. Perubahan dapat terjadi secara menyeluruh dan mencakup seluruh proses administrasi ataupuu Karena pengelolaan faktor yang sangat penting dalam organisasi. Dengan adanya pengeloaan ini maka akan a. Meningkatkan efektivitas organisasi Anda b. Membuat setiap keputusan lebih terarah dan tercapainya tujuan yang telah direncanakan c. Mengantisipasi adanya resiko yang tak terduga di masa mendatang Apa hubungan antara manajemen dengan perubahan? Perubahan respon terencana atau tak terencana terhadap tekanan tekanan dan desak desakan yang ada, manajemen upaya yang dilakukan untuk mengelola akibat akibat yang ditimbulkan karena terjadinya perubahan dalam organisasi. Manajemen akan memberikan dampak pada perubahan karena manajemen dilakukan secara terus menerus dan semakin berkembang, sehingga pola perubahan juga ikut berkembang.
\n \n\n \n \n \nfaktor yang ikut menentukan perubahan

TerdapatDUA faktor kunci yang mempengaruhi keberhasilan proses perubahan, yakni : 1. Karakteristik Organisasi dan 2. Karakteristik dari Perubahan itu Sendiri. Karakteristik Organisasi artinya adalah sejauh mana kesiapan organisasi itu untuk melaksanakan proses perubahan. Dalam hal ini kesiapan organisasi ditentukan oleh tiga aspek, yakni

Sistem kami menemukan 25 jawaban utk pertanyaan TTS faktor yang ikut mrnentukan perubahan. Kami mengumpulkan soal dan jawaban dari TTS Teka Teki Silang populer yang biasa muncul di koran Kompas, Jawa Pos, koran Tempo, dll. Kami memiliki database lebih dari 122 ribu. Masukkan juga jumlah kata dan atau huruf yang sudah diketahui untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat. Gunakan tanda tanya ? untuk huruf yang tidak diketahui. Contoh J?W?B Tinggiatau rendahnya nilai pH air tergantung pada beberapa faktor yaitu: a) Konsentrasi gas-gas dalam air seperti CO2 b) Konsentrasi garam-garam karbonat dan bikarbonat c) Proses dekomposisi bahan organik di dasar perairan. Secara alamiah, pH perairan dipengaruhi oleh konsentrasi karbondioksida (CO2) dan senyawa bersifat asam. Perairan umum dengan aktivitas fotosintesis dan respirasi Berikut ini akan dijabarkan penjelasan tentang dinamika kebudayaan, perubahan sosial, perubahan sosial budaya, faktor pendorong perubahan sosial, bentuk bentuk perubahan sosial, bentuk perubahan sosial, faktor perubahan sosial, unsur unsur budaya, unsur unsur kebudayaan, perubahan budaya, faktor penghambat perubahan sosial, faktor pendorong perubahan sosial budaya, faktor internal perubahan sosial, perubahan sosial budaya dalam masyarakat, perubahan sosial dalam masyarakat, dinamika sosial, dinamika budaya, proses perubahan sosial, bentuk perubahan sosial budaya, perubahan sosial menurut para ahli, artikel perubahan sosial, proses perubahan sosial budaya, faktor internal penyebab perubahan sosial, faktor eksternal. Kebudayaan lahir karena manusia membutuhkan unsur-unsur kebudayaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Melalui sarana pewarisan budaya, manusia mempelajari kebudayaannya secara turun-temurun. Misalnya, masyarakat purba pada zaman dahulu mempunyai mata pencaharian berburu dan meramu dengan menggunakan alat-alat tradisional. Selanjutnya, seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, manusia mulai menggunakan alat-alat teknologi modern untuk mencari makanan. Oleh karena itu, seorang individu harus mempelajari kebudayaan agar mampu beradaptasi dengan lingkungan alam maupun sosial yang selalu mengalami perubahan. Kebudayaan bersifat dinamis, artinya selalu mengalami perubahan walaupun gerak perubahannya beraneka ragam seperti ada yang berubah dengan cepat dan ada juga yang berubah secara lambat. Kebudayaan bukan merupakan sesuatu yang diwariskan secara biologis. Kebudayaan merupakan proses belajar sehingga kelangsungan hidup manusia memerlukan proses pewarisan budaya secara turun-temurun. Perubahan lingkungan sosial dan alam yang menuntut dilakukannya adaptasi oleh individu tersebut merupakan proses dinamika kebudayaan. Pewarisan dan perubahan kebudayaan tersebut dinamakan dinamika kebudayaan. Dinamika kebudayaan adalah proses yang sedang berlangsung sehingga tidak mengenal istilah berasal dari sesuatu atau berakhir di dalam suatu keadaan tertentu. Dinamika kebudayaan adalah suatu proses yang tidak berujung dan berpangkal yang berkaitan dengan fenomena sosial budaya di masa lalu dan akan datang. Dinamika kebudayaan berkaitan dengan faktor perubahan yang berasal dari dalam internal dan dari luar masyarakat eksternal. Faktor perubahan kebudayaan yang berasal dari dalam masyarakat adalah penduduk, teknologi, penemuan baru, ekonomi, konflik, dan pemberontakan. Faktor perubahan kebudayaan yang berasal dari luar masyarakat adalah faktor alam dan pengaruh kebudayaan masyarakat lain. 1. Faktor Internal a. Penduduk Penduduk merupakan faktor penting yang ikut andil dalam menentukan perubahan kebudayaan. Misalnya, pertumbuhan penduduk akan menyebabkan terjadinya perubahan dalam susunan masyarakat, lembaga-lembaga kemasyarakatan, pengelompokan masyarakat, mata pencaharian, dan sistem perumahan yang kompleks. b. Teknologi dan Penemuan Baru Majunya bidang teknologi dan penemuan baru dapat menyebabkan bertambah baiknya berbagai sarana peralatan dan fasilitas kehidupan. Contohnya transportasi di daratan yang dulu menggunakan tenaga binatang kini telah berubah memakai mesin. Kapal layar yang dulu hanya mengandalkan pada angin kini telah berkembang dengan kapal motor dan kapal uap sebagai tenaga penggerak. Berkembangnya kemajuan teknologi ini tidak hanya di bidang transportasi dan komunikasi, tetapi pada bidang-bidang lainnya, seperti bidang pendidikan, organisasi pemerintah, pertanian, dan pertahanan. c. Ekonomi Kehidupan ekonomi suatu masyarakat pertama kali ditandai dengan sistem perdagangan tukar-menukar barang. Lambat laun sistem ini berkembang lebih luas, yaitu dengan terbentuknya pasar sebagai tempat berkumpul dan terjadinya interaksi antara konsumen dan produsen. Selanjutnya, berkembang perdagangan dengan alat pembayaran berupa uang. Perkembangan lebih luas lagi hingga terjadi perdagangan antarbangsa atau perdagangan internasional. Pasar dan pelabuhan merupakan sarana bertemunya berbagai bangsa dan sarana pergaulan antarbangsa yang membawa perubahan pada kebudayaan. d. Konflik Pertentangan Pertentangan dalam masyarakat mungkin terjadi antara orang dan kelompok atau antara kelompok dan kelompok. Akibatnya, dalam masyarakat terjadi pergeseran nilai kebudayaan. Contoh pertentangan yang terjadi antara suatu golongan yang mempertahankan hukum dan tradisi-tradisi yang berakar sejak dulu dengan golongan yang mempertahankan hukum dan tradisi yang biasa dilakukan masyarakat. e. Pemberontakan atau Revolusi Terjadinya pemberontakan dan perang dalam suatu masyarakat atau bangsa dapat pula mendorong timbulnya perubahan kebudayaan dari bangsa atau masyarakat tersebut. Misalnya, terjadinya revolusi Indonesia pada tahun 1945 saat bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya. Revolusi ini memberikan akibat besar, yakni terusirnya penjajah dari bumi Nusantara. Dengan modal kemerdekaan, terjadi perubahan secara besar-besaran, baik dalam lembaga masyarakat maupun dalam struktur masyarakat Indonesia itu sendiri. 2. Faktor Eksternal Faktor ini dikenal dengan faktor pengubah kebudayaan yang berasal dari luar masyarakat. Faktor ini terdiri atas beberapa hal, antara lain sebagai berikut. a. Alam Bentang alam dapat dijadikan salah satu faktor yang menyebabkan perubahan kebudayaan. Hal ini terlihat dari kehidupan manusia di daerah pegunungan yang mengalami bencana alam. Masyarakat yang terkena bencana tersebut kemudian dipindahkan ke daerah dataran rendah yang kehidupannya bersawah. Hal ini akan berakibat terjadinya perubahan pola kebudayaan, yaitu masyarakat tersebut akhirnya harus beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan alam lingkungan yang baru termasuk pola aktivitasnya. Masyarakat pegunungan yang dulunya berladang di kebun, lembah, lereng, dan puncak gunung kini bercocok tanam di daerah persawahan. Dengan contoh di atas faktor alam ikut menentukan perubahan kebudayaan suatu masyarakat. b. Pengaruh Kebudayaan Masyarakat Lain Kontak yang terjadi antargolongan masyarakat atau antarbangsa dapat menimbulkan pengaruh timbal balik antarmasyarakat atau bangsa yang bersangkutan. Suatu masyarakat yang mengadakan kontak dan komunikasi dengan bangsa lain akan terjadi proses saling memengaruhi yang terjadi melalui berbagai macam cara, antara lain sebagai berikut. Akulturasi acculturation atau kontak kebudayaan, yaitu pertemuan dua kebudayaan dari dua bangsa yang berbeda sehingga satu sama lain saling memengaruhi sehingga terjadilah perpaduan kebudayaan. Difusi diffusion, yaitu proses penyebaran kebudayaan yang dilakukan oleh suatu bangsa.
Tapi tak begitu menentukan kesuksesan startup. Kedua, model bisnis. Hampir semua pakar binis sepakat bahwa perusahaan perlu memiliki jalur yang jelas dalam menghasilkan pendapatan. Meskipun begitu, model bisnis ini bisa saja dikesampingkan. Bill Gross menilai model bisnis hanya menyumbang rasio keberhasilan bagi startup sekitar 24 persen.
Pengertian variabel – Definisi variabel adalah suatu objek penelitian, atau apa yang menjadi fokus di dalam suatu penelitian, baik yang berbentuk abstrak maupun real. Variabel merupakan nilai yang memiliki banyak varian, atau suatu yang bersikap berubah-ubah dan tidak tetap. Variabel bisa juga diartikan sebagai suatu besaran yang dapat diubah atau berubah sehingga bisa mempengaruhi peristiwa atau hasil penelitian. Variabel merupakan konsep yang mempunyai nilai yang bermacam-macam. Suatu konsep dapat diubah menjadi suatu variabel dengan cara memusatkan pada aspek tertentu dari variabel itu sendiri. Variabel dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu variabel kuantitatif berhubungan dengan angka dan bilangan dan variabel kualitatif tidak termasuk angka dan bilangan. Variabel kuantitatif juga diklasifikasikan lagi menjadi dua kelompok, yaitu variabel diskrit discrete dan variabel kontinu continous. Variabel banyak digunakan dalam penelitian dari berbagai bidang ilmu pengetahuan, misalnya saja seperti bidang sains, matematika, ilmu komputer, logika aritmatika hingga bahasa pemrograman. Berikut ini merupakan beberapa pengertian variabel berdasarkan cabang ilmunya Dalam sains, variabel adalah objek penelitian, yaitu segala sesuatu yang hendak diteliti. Variabel sering digunakan dalam penelitian ilmiah dan dapat dikosongkan serta diisi nilainya. Variabel terdiri dari nama dan nilai. Dalam matematika, variabel adalah karakter atau abjad yang mewakili suatu jumlah yang belum ditentukan. Setiap variabel mengandung nilai dan memudahkan kita untuk mengerjakan soal matematika terutama yang berhubungan dengan aljabar. Dalam ilmu komputer, variabel adalah nama biasanya berupa karakter, abjad, atau kata yang mewakili beberapa nilai dalam memori komputer. Dalam logika matematika, variabel adalah salah satu simbol yang mewakili sebuah teori. baca juga pengertian indikator Di bawah ini akan dibahas apa saja pengertian dan definisi variabel secara umum, menurut KBBI dan menurut para ahli. Definisi Variabel Secara Umum Pegertian variabel secara umum merupakan suatu objek yang bisa berbentuk apa saja, yang ditentukan oleh peneliti dengan tujuan untuk bisa memperoleh informasi supaya dapat ditarik sebuah kesimpulan dalam proses penelitian. Secara teori, pengertian variabel penelitian juga dapat didefinisikan sebagai suatu objek, sifat, atribut atau nilai dari orang, atau kegiatan yang mempunyai bermacam-macam variasi antara satu dengan lainnya yang ditetapkan oleh peneliti dengan tujuan untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan. Arti Variabel Menurut KBBI Berikut ini merupakan beberapa pengertian variabel menurut KBBI Kamus Besar Bahasa Indonesia Dapat berubah-ubah, berbeda-beda, bermacam-macam tentang mutu, harga, dan sebagainya. Sesuatu yang dapat berubah, faktor atau unsur yang ikut menentukan perubahan. Satuan bahasa yang paling terpengaruh oleh variasi sosial dan stilistis, dalam jangka panjang mudah berubah. Kelas kata yang dapat menyatakan hubungan gramatikal dengan perubahan bentuk, dalam hal ini kelas nomina, verba, dan adjektiva. Pengertian Variabel Menurut Para Ahli Selain pengertin secara umum, para ahli dan pakar memiliki pandangan dan pendapat yang berbeda-beda dalam mendefinisikan apa itu variabel. Berikut merupakan pengertian variabel menurut para ahli secara lengkap, Menurut Kerlinger Pengertian variabel menurut Kerlinger adalah konsep yang memiliki macam-macam nilai, dan variabel adalah konsep yang sudah diubah. Menurut Freddy Rankuti Pengertian variabel adalah konsep yang memiliki nilai bervariasi dan nilai tersebut bisa dibagi menjadi 4 data empat yang berbeda, yaitu skala, rasio, ordinal, nomina dan intenal. Menurut Sutrisno Hadi Definisi variabel merupakan variasi dari objek penelitian, misalnya saja tinggi manusia dan divariasikan dengan umur atau berat badan yang dimilikinya. Menurut Sugiyono 2009 Arti variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Menurut Moh. Nazir Pengertian variabel menurut Moh. Nazir adalah konsep yang mempunyai bermacam-macam nilai. Menurut Suharsimi Arikunto 1998 Definisi variabel penelitian adalah objek penelitian atau apa yang menjadi perhatian suatu titik perhatian suatu penelitian. Menurut Bagja Waluya Definisi variabel adalah konsep yang tidak pernah ketinggalan dalam setiap eksperimen atau penelitian research. Menurut Tia Mutiara Pengertian variabel menurut Tia Mutiara adalah sesuatu yang menjadi fokus perhatian yang memberikan pengaruh dan mempunyai nilai value. Menurut Sugiarto Variabel didefinisikan sebagai karakter yang dapat diobservasi dari unit amatan yang merupakan suatu pengenal atau atribut dari sekelompok objek. Maksud dari variabel tersebut adalah terjadinya variasi antara objek yang satu dengan objek yang lainnya dalam kelompok tertentu. Menurut Eddy Soeryanto Menurut Eddy Soeryanto, variabel penelitian adalah suatu objek yang penting dalam riset pemasaran. Menurut Hatch dan Farhady 1981 Variable didefinisikan sebagai suatu atribut seseorang atau obyek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain. Menurut Kidder 1981 Arti variabel menurut Kidder adalah suatu kualitas qualities dimana peneliti mempelajari dan menarik kesimpulan darinya. Menurut Bhisma Murti 1996 Definisi variabel adalah fenomena yang mempunyai variasi nilai. Variasi nilai itu bisa diukur secara kualitatif atau kuantitatif. Menurut Sudigdo Sastroasmoro Pengertian variabel adalah karakteristik subyek penelitian yang berubah dari satu subyek menuju ke subyek lainnya. Menurut Dr. Ahmad Watik Pratiknya 2007 Variabel adalah konsep yang mempunyai variabilitas. Sedangkan konsep adalah penggambaran atau abstraksi dari suatu fenomena tertentu. Konsep yang berupa apapun, asal mempunyai ciri yang bervariasi, maka dapat disebut sebagai variable. Dengan demikian, variabel dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang bervariasi. Menurut Dr. Soekidjo Notoatmodjo 2002 Menurut Notoadmodjo, definisi variabel dibedakan sebagai berikut. Variabel mengandung pengertian ukuran atau cirri yang dimiliki oleh anggota-anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok yang lain. Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh suatu penelitian tentang sesuatu konsep pengertian tertentu. Menurut Robbin Pearson Variabel penelitian adalah semua karakteristik umum yang dapat diukur dan dapat berubah dalam intensitas, keleluasaan atau keduanya. Macam-Macam Variabel Variabel dapat dibedakan menjadi beberapa jenis tergantung sejumlah karakteristik tertentu. Berikut merupakan pembagian macam-macam variabel selengkapnya. Variabel independen, yaitu variabel yang terjadi karena perubahan dan menimbulkan variabel terikat atau variabel dependen. Variabel dependen, yaitu variabel yang tidak bebas, terikat dan memppengaruhi setiap variabel bebas atau variabel independen. Variabel moderator, yaitu variabel yang mempengaruhi sesuatu menjadi lebih kuat ataupun lebih lemah yang memiliki hubungan dengan variabel bebas atau variabel terikat. Variabel intervening, yaitu variabel intervening yang berarti variabel yang mepengaruhi hubungan antara vaiabel bebas dan variabel terikat yang tidak bisa diamati ataupun diukur. Variabel Kontrol, yaitu variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat tidak terpengaruh oleh faktor luar yang tidak teliti. Demikianlah pembahasan mengenai pengertian variabel menurut para ahli dan secara umum beserta fungsi dan jenis-jenis variabel lengkap. Semoga bisa menjadi referensi pengetahuan dalam memahami arti variabel. .
  • 10ida1l948.pages.dev/330
  • 10ida1l948.pages.dev/367
  • 10ida1l948.pages.dev/22
  • 10ida1l948.pages.dev/114
  • 10ida1l948.pages.dev/388
  • 10ida1l948.pages.dev/49
  • 10ida1l948.pages.dev/139
  • 10ida1l948.pages.dev/97
  • 10ida1l948.pages.dev/379
  • faktor yang ikut menentukan perubahan